Berkenalan
"Jenaaar... liat! mirip Gilang hehe" kata Intan di sebuah toko buku sambil menujuk boneka bayi keriting hitam yang menurutku mengerikan.
"hahaha" aku sih ketawa saja, Gilang siapa lagi, gak kenal.
Bosan juga akhirnya, ku buka handphone untuk melihat home pada twitterku. oh! Ada tweet baru dari radio favoritku. Begitu kubaca apa isi tweet itu...
"Intaaaann! Tanggal 1 Februari besok Arban Radio ngeluarin MimpiBuruk TheMovie!" jeritku
"Aaaaa ayo nontooon!" Intan tak kalah senang
****
"Jenar siniii"
teman-temanku yang sebelumnya telah janjian denganku telah berkumpul depan ruang kelas 8D. Aku memperhatikan. Shally, Tevi, Syifa, Intan... kok kurang ya?
"Intan, Wiedhy mana?" Tanyaku
Wiedhy itu pacar Intan selama 3 bulan ini. Kelasnya bersebelahan dengan kelas Intan. Intan 8D wiedhy 8E, ya gak jauh dari kelasku juga sih tepatnya di 8F. Selama 3 bulan ini kerjaanku cuma nepukin lalat yang hinggap kalau lagi jalan bareng Intan Wiedhy, hadeeh..
"Wiedhynya lagi manggil Gilang dulu, eh tuh" Intan menunjuk 2 cowok yang lagi berjalan ke arah kami.
"Jen, aku bawa Gilang ya, malu cowok sendiri" kata wiedhy
Aku cuma mengangguk.
oh. itu toh Gilang-Gilang itu. keriting.
"Ayoo, masih nunggu siapa?" Shally semangat sepertinya.
Kami bergegas berjalan ke depan sekolah untuk mencari tranportasi ke mall tempat film itu ditayangkan. Setelah berapa lama gak dapat-dapat, akhirnya yang cowok dan cewek memutuskan untuk berpisah sementara. Wiedhy dan Gilang mengalah naik angkot. Aku, Intan, Shally, Syifa, dan Tevi naik taksi.
Sesampainya disana, kami melihat antrian yang panjang banget.
"Gimana dong, limited lagi cuma 3 hari" keluh Syifa
Kami terdiam memperhatikan barisan antrian yang panjang itu.
"Cari makan dulu yuk" ajak wiedhy
Setelah duduk di salah satu tempat makan dan memesan makanan kami berusaha mencari solusi.
"Jadi nonton gak?"
"penuh banget!"
"sayang kalau gak nonton"
"besok aja gimana?"
"emang tiketnya masih ada?"
"Gilang bawa mobil atuh biar cepat kesininya"
"hehe, gak akan dibolehinn"
"mending sekarang antri dulu"
Akhirnya Aku, tevi, Syifa, Shally antri tiket sedangkan Gilang, Intan, Wiedhy menunggui tempat duduk kami di tempat makan.
Beberapa menit, kami sampai di barisan paling depan
"Mba...." belum selesai Tevi berbicara Mbak-mbak penjual itu sudah memotong
"Maaf de, tinggal yang tanggal 3 itupun tempat duduknya terpisah-pisah. cuma ada 2 bangku yang bersebelahan. berdekatanpun sejajar menurun." dia menunjukan posisi kursi yang tersedia
"gimana nih?" tanyaku
"nggak ah aku takuut" kata Shally dan Syifa hampir bersamaan
"Jadi cuma berlima nih?" tanya Tevi lagi
"iyaiya" Syifa dan Shally mengangguk yakin
****
Yang lain dimana ya, gumamku. sekitar 45 menit lagi filmnya dimulai.
Taklama kemudian, Wiedhy datang sambil membonceng Intan di motornya. Lalu Tevi, dan lalu Gilang.
Wii, baju Gilang sama denganku. Aku memakai baju putih dan cardigan merah dengan celana jeans, sedangkan Gilang memakai kaus putih dan kemeja merah yang tidak dikancingkan bersama celana jeans. Kebayang kan?
"kesananya gimana nih? Aku sama Wiedhy naik motor ya, kalian naik taksi" kata intan tanpa turun dari motor wiedhy
"Okee, Gilang kamu di depan ya, aku sama Jenar di belakang"
Gilang menurut saja.
****
Uuuh si Gilang sialan.
Selama aku sedang menonton beberapa kali Gilang menggoyangkan pundakku secara tibatiba sehingga aku yang lagi tegang otomatis kaget.
Tapi, seru ya ternyata orangnya.